INDONESIA DALAM PERSPEKTIF CERITA
CERITA TENTANG NEGARA KU INDONESIA
PANCASILA DAN UUD 1945 FINAL |
Indonesia yang Ku kenal adalah Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Indonesia yang Ku tau adalah Indonesia yang mempunyai beribu pulau dari sabang sampai merauke.
Indonesia yang Ku lihat adalah indonesia yang bervariasi atas keanekaragaman, suku, Agama, dan Ras.
Indonesia yang Ku rasakan adalah Indonesia yang Damai dan sejatera yang menjujung tinggi toleransi atas kemajemukan.
Indonesia yang Ku dengar adalah Indonesia yang berjiwa persatuan atas rasa senasip dan sepenanggungan.
Inilah filosofi Negara ku INDONESIA yang Ku kenal, Ku tau, Ku lihat, Ku rasakan, dan Ku dengar.
Karena sejatinya Indonesia Ku adalah NEGARA yang besar dan kuat karena di dalamnya tersirat Makna persatuan, dimana persatuanya di rumuskan dalam bingkai Kebinekaan.
Namun kini cerita tentang NEGARA Ku indonesia, yang Ku ekspresikan tinggal jargon belaka, kerap kali dianggap sebagai prosedural saja atas Makna filosofi yang sesunggunya tentang indonesia, Mau di katakan hanya jejak yang sebentar lagi akan hilang begitu saja.
Karena semuanya telah berubah, terkontaminasi dengan polemik yang merisaukan.
Indonesia yang Ku kenal tentang ideologinya kini berlahan-lahan mulai tidak di akui, karena di anggap merugikan pihak kelompok tertentu
Maka mulailah menciptakan presepsi baru untuk mengubah Ideologi NEGARA dengan konsep Agamais, HTI membuming sebagai tameng memerang melawan Ideologi dasar NEGARA indonesia yaitu Pancasila.
Indonesia yang Ku tau memiliki beribu pulau kini mulai mencari cela untuk peca dari Indonesia, segoyanya memerdekakan dalam bentuk perlawanaan terhadap negaranya sendiri, isue Papua merdeka membuktikan bahwa ada indikasi untuk perpecahan.
Indonesia yang Ku lihat tentang keanekaragaman kini mulai memudar, pandangan etnosentrisme, sukuisme, egoisme dan rasisme menebar di dalam NEGARA indonesia, juga Radikalisme mulai mengerogoti terhadap tatanaan persatuan, dimana hal ini mau dikatakan sistem yang tidak bisa di pisakan dari NEGARA, karena Pahamnya suda bersarang dalam NEGARA.
Ekstrim terjadi perang antara suku, sikap fanatisme yang berlebihan sehingga mengangap Agama lain kafir, dan penilaian dalam memilih pemimpin harus seiman.
Indonesia yang Ku rasakan tetang arti Damai kini berbelok arah dijadikan ajang untuk memfitna, mencaci maki dan politik adu domba dengan menggunakan Agama sebagai pelurunya, sehingga demikian timbulah rasa benci terhadap Agama lain, dan timbulah kata diskriminasi antar mayoritas dan minorias.
Serta Yang ada hanya kacau tidak tentram di miliki NEGARA.
Indonesia yang Ku dengar tentang Makna persatuan kini menjelma sebagai permusuhan, ajang untuk berperang, sehingga NEGARA di vonis sebagai NEGARA yang krisis akan sepakat musawara/mufakat (gotong royong) dan senasip sepenanggungan. Hal ini menunjukan adanya keinginaan untuk memeca bela, maka sikap kegaduan, keangkuan, dan keegoisan mulai bangkit.
Cerita tentang NEGARA ku negara yang penu dengan problematika, penu dengan kegaduan, kesombongan yang kerap kali nilai moralitas luntur, seoalah-olah ini dapat di terjemahkan sebagai nilai dari substansial negara INDONESIA.
Pertanyaan Ku tentang indonesia saat ini.
1. Apaka indonesia di tahun yang akan datang mengalami kemajuan, atauka mala indonesia akan mengalami kehancuran?
2. Apa yang seharusnya aku lakukan untuk Negara indonesia, apaka saya harus membenci dengan NEGARA atau saya harus merawatnya supaya NEGARA ku tetap aman tentram Damai dan sejatra?
3. Bagaimana langka yang ku ambil bilamana saya harus menjaga persatuan negara indonesia?
4. Apa kontribusi nyata yang saya berikan untuk kepentingan negara.?
Malang, 03/11/2017
Oleh : Yulianus Nardin Mahasiswa S1 Unitri Malang
Mantap bung
BalasHapusTerima kasih bung..
BalasHapusMerdeka!!