OPINI DEMOKRASI MANGGARAI TIMUR 2018 MENDATANG

JATI DIRI PEMIMPIN DAN STRATEGI POLITIK PENENTU KEMENANGAN BUPATI MANGGARAI TIMUR DI PILBUP 2018


  Ilustrasi para calon bupati Matim 2018

Kepemimpinaan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjanya, maupun bagi lingkungan sosialnya dan bahkan bagi negerinya.
Perspektif inilah yang mengakar dalam benakan para calon bupati Manggarai Timur 2018 mendatang, sehingga para calon berlomba-lomba dalam merebut bangku kekuasaan (bupati dan wakil bupati).
Momentum pemilihan bupati (pilbup) Manggarai Timur 2018 mendatang adalah ajang gensi bagi para calon, bagaimana tidak?
Karena bagi para calon bupati dan wakil bupati menilai bahwa kemenengan dalam proses demokrasi adalah hal yang mulia, sebab karir politik lokal meningkat jadi orang nomor satu dan dapat di pandang (orang berpengaruh tingkat daerah kabupaten).
Melihat hal tersebut diatas maka, para calon bupati dan wakil bupati di tuntut untuk memiliki konsep yang matang baik jati dirinya dan strategi politik yang di bangunya untuk memenangkan pilbup Manggarai timur 2018 mendatang.
Sehingga demikian, para calon bupati dan wakil bupati mulai menyusun visi dan misi yang kompoten dan memadai dalam menata Manggarai Timur di periode lima tahun yang akan datang terhitung dari tahun 2018 sampai tahun 2022.
Bagian inilah penentu masa depan Manggarai timur, visi dan misi dalam membangun Manggarai Timur ada di tangan para calon bupati dan wakik bupati, sebab semua para calon tentunya mempunyai komitmen untuk membangun Manggarai Timur yang lebih baik, maka Strategi politik pun dibentuk dan di ciptakan oleh seluruh para calon tanpa terkecuali, persiapan yang begitu matang demi terwujudnya kekuasaan yang di inginkan.

Terdengar menarik para calon bupati dan wakil bupati mulai bersiap-siaga untuk berlomba-lomba melakukan kampanye dari desa ke desa dengan tujuan untuk meraup suara Masyrakat Manggarai Timur umumnya, tidak bisa di pungkiri karena ini indikator dasarnya adalah propoganda politik yang segaja di bangun baik ketentuan aturan dari KPU atas kampanye dan inisiatif dari para calon bupati dan wakil bupati itu sendiri.

Strategi dan taktik pastinya di persiapkan terlebih dahulu oleh para calon, produk inilah sebagai alat ampuh yang di pakai oleh para calon bupati dan wakil bupati dalam mempengarui masyrakat dengan tujuan dasarnya merebut suara dari Masyrakat Manggarai Timur, perang politik tentu hal biasa bagi para calon dalam mematakan pergerakan rival atau lawan pertarungan.
Dalam demokrasi, ini di nilai sebagai hal yang wajar, namun di satu sisi ada mekanisme terkait dengan aturan, proses ini yang dapat membatasi pergolakan yang di lakukan para calon bupati dan wakil bupati atas propoganda politiknya.
Skenario dalam penataan politik para calon dalam memenangkan pilbup Manggarai Timur 2018 mendatang begitu banyak.
Satu diantaranya, mengkritiki pihak lawan atau rival pertarunganya, seolah-olah dengan cara seperti diatas dapat memojokan pergerakan dari para calon lainya (Rival persaingan).
Juga tidak kala penting para calon rela berkorban atas harta dan kekayaanya sebagai modal dalam mengikuti pertarungan demokrasi di pilbup Manggarai Timur 2018 mendatang.
Begitu antusiasnya persiapan yang dimiliki oleh seluruh para calon bupati dan wakil bupati demi memenangkan pilbup tersebut tanpa terkecuali, hari demi hari, bulan, demi bulan dalam menjemput hari pemilihan di tahun 2018 mendatang, tentu waktu yang tidak begitu muda bagi seluruh paran calon, Sebab bagi mereka waktu inilah yang menentukan nasipnya.
Tuntutan waktu tersebut diatas sebetulnya bagian dari ujian bagi seluruh para calon bupati dan wakil bupati, kenapa demikan?.
Karena mereka sendiri tahu bahwa, dalam mencapai tujuan yang besar tentu harus melewati segalah rintangan, tantangan serta kerja keras.
Dan dalam menghadapi segala ujian tersebut atas calon bupati dan wakil bupati maka di perlukan pengorbanaan (dedikasi), Sehingga stategi politik menghalalkan segala cara suda pasti di padukan.

Memandang persoalan strategi politik yang di ciptakan oleh para calon bupati dan wakil bupati manggarai timur 2018 mendatang, tentu kita selaku masyrakat yang memilih pemimpin, di wajibkan harus pandai dan jelih dalam menentukan pilihan, dimana peran penting masyrakat selaku pemilih yang menentukan masa depan Manggarai Timur di periode 5 (lima) tahun yang akan datang.
Dengan demikian seluruh elemen masyrakat Matim yang mempunyai hak pili harus objektif dalam menilai para calon bupati dan wakil bupati, di mulai dari segi Ekonomi, sosial dan pendidikanya.
Dari segi ekonominya masyrakat dapat mengukur finansial yang di miliki para calon, apaka memadai atau tidak?
Artinya, ketika para calon dalam mencalonkan diri pilbup Matim itu bermula pada modal tersendiri tanpa ada intervensi dari pihak lain, sehingga para calon tidak ada utang, sebab kalau ada utang pastinya ketika terpilih sebagai bupati, maka tidak menutup kemungkinan melakukan penyelewengan alias korupsi dan pali krusial terjadi menetapkan kerabat dekat, baik keponakan, keluarga dsb, yang mendukungnya di posisi istimewa (kursi yang layak di birokrat SKPD) dengan alasan balas jasa, ini bentuk nepotisme yang merugikan banyak orang, masi berlaku istilah Asas kekeluargaan.
Dari segi pendidikan, Masyrakar menilai mulai dari Strata jenjang pendidikanya, misalnya SDM yang di miliki para calon apaka menjamin, juga skill dan kompetensinya, sebab apabilah para calon memenuhi dari segi pindikanya, maka tidak di ragukan lagi dalam memimpin.
Dan dari segi sosial, masyrakat dapat menilainya dari interaksi pergaulanya dalam kehidupan keseharian para calon bupati dan wakil bupati, sebab terkadang banyak yang pura-pura baik karena momen pilbup, seperti sok sikap merakiat (plan fox), alur propoganda politik.
Megacu pada ketiga segi tersebut diatas sebetulnya dapat di jadikan pisau analisa masyrakat manggarai timur dalam mengenal dan atau menilai lebih dalam kepada para calon bupati dan wakil bupati sebelum memilih.

Jati diri pemimpin (the leadership charakter)
Penentuan kemenangan tentunya di awali dari para calon bupati dan wakil bupati, dimana dalam hal ini tuntutan charakter yang di milikinya.
Aribowo Prijosaksono menggambarkan bahwa setiap manusia memiliki kapasitas untuk jadi pemimpin, dalam hal ini kepemimimpinaan Q dalam tiga aspek penting dan di singkat menjadi 3C yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (charakcer change)
2. visi yang jelas (clean vision)
3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (kompetence)
Ketiga hal tersebut di landasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senang tiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intra personal, kemampuan teknis, pengetahauan dll).
Maupun hubungan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metode kepemimpinaan.
Indikator diatas mengambarkan bahwa untuk seluruh para calon bupati dan wakil bupati harus menjiwai lebih dalam Makna substansial dari karakter pemimpin.
Mengingat Pilbup Manggarai timur 2018 mendatang adalah pertarungan gengsi dalam merebut kekuasaan, siapa yang bisa menaklukan hati masyrakat Manggarai Timur dialah yang bisa mendudukuki bangku kekuasaan.

Opini oleh: Yulianus Nardin Mahasiswa S1 Administrasi publik Unitri Malang








Komentar

Postingan Populer